Lady gaga batal Konser di Indonesia.
Kisruh izin konser Lady Gaga ramai diberitakan di seluruh media tanah air. Saat ini bisa dibilang ada dua isu besar yang tengah seru dibicarakan. Pertama, adalah tragedi yang memilukan, yaitu jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak yang menewaskan puluhan orang. Kedua, adalah Lady Gaga, si
primadona dunia yang tidak dapat tempat di Indonesia.
Selain media di Indonesia, perihal Lady Gaga tidak diberi izin juga santer diberitakan media internasional. Tidak kurang ribuan laman berita di seluruh dunia terindeks di Google, membicarakan Lady Gaga gagal manggung. Di antaranya adalah media-media besar, sebut saja Reuters, CNN, BBC, Wall Street Journal, Daily Mail, Bloomberg, Associated Press dan Huffington Post.
Wall Street Journal, surat kabar ekonomi dan bisnis, memberikan judul “Lady Gaga Not Welcome in Indonesia, says Muslim Group” untuk artikelnya. Dalam tulisan tersebut, dikatakan bahwa Lady Gaga ditolak oleh tokoh muslim konservatif karena mempromosikan penyembahan pada setan.
Padahal, lebih dari 30.000 tiket telah terjual habis, membuktikan Gaga punya Little Monster, sebutan untuk fansnya, yang jumlahnya tidak sedikit. "Harga tiketnya bervariasi dari Rp750.000 hingga Rp2,25 juta, harga yang tidak semua orang Indonesia mampu membayarnya," tulis Wall Street Journal.
Reuters dalam tulisannya yang berjudul "Lady Gaga Gagged in Indonesia after Islamic Opposition" mengutip komentar Salim Alatas, Ketua DPD FPI Jakarta Habib Salim Alatas. "Dia adalah penyanyi vulgar yang hanya mengenakan celana dalam dan bra ketika bernyanyi. Dia juga menyatakan diri sebagai utusan setan dan akan menyebarkan ajaran setan," kata Salim.
Komentar tokoh FPI juga dikutip oleh media besar di Inggris yang terkenal akan berita featurenya, Daily Mail. "Lady Gaga menghina semua agama. Bahkan umat Kristen di Korea menentangnya. Dia mempromosikan ajaran Setan," kata Munarman, Juru Bicara FPI.
Kisruh izin konser Lady Gaga ramai diberitakan di seluruh media tanah air. Saat ini bisa dibilang ada dua isu besar yang tengah seru dibicarakan. Pertama, adalah tragedi yang memilukan, yaitu jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak yang menewaskan puluhan orang. Kedua, adalah Lady Gaga, si
primadona dunia yang tidak dapat tempat di Indonesia.
Selain media di Indonesia, perihal Lady Gaga tidak diberi izin juga santer diberitakan media internasional. Tidak kurang ribuan laman berita di seluruh dunia terindeks di Google, membicarakan Lady Gaga gagal manggung. Di antaranya adalah media-media besar, sebut saja Reuters, CNN, BBC, Wall Street Journal, Daily Mail, Bloomberg, Associated Press dan Huffington Post.
Wall Street Journal, surat kabar ekonomi dan bisnis, memberikan judul “Lady Gaga Not Welcome in Indonesia, says Muslim Group” untuk artikelnya. Dalam tulisan tersebut, dikatakan bahwa Lady Gaga ditolak oleh tokoh muslim konservatif karena mempromosikan penyembahan pada setan.
Padahal, lebih dari 30.000 tiket telah terjual habis, membuktikan Gaga punya Little Monster, sebutan untuk fansnya, yang jumlahnya tidak sedikit. "Harga tiketnya bervariasi dari Rp750.000 hingga Rp2,25 juta, harga yang tidak semua orang Indonesia mampu membayarnya," tulis Wall Street Journal.
Reuters dalam tulisannya yang berjudul "Lady Gaga Gagged in Indonesia after Islamic Opposition" mengutip komentar Salim Alatas, Ketua DPD FPI Jakarta Habib Salim Alatas. "Dia adalah penyanyi vulgar yang hanya mengenakan celana dalam dan bra ketika bernyanyi. Dia juga menyatakan diri sebagai utusan setan dan akan menyebarkan ajaran setan," kata Salim.
Komentar tokoh FPI juga dikutip oleh media besar di Inggris yang terkenal akan berita featurenya, Daily Mail. "Lady Gaga menghina semua agama. Bahkan umat Kristen di Korea menentangnya. Dia mempromosikan ajaran Setan," kata Munarman, Juru Bicara FPI.
Cable News Network atau CNN juga tidak ketinggalan memberitakan soal nasib Lady Gaga di Indonesia. Dalam beritanya berjudul "Muslim Protests May Force Cancellation of Lady Gaga Concert in Indonesia", CNN menuliskan bahwa ketua FPI, Habib Rizieq, mengancam keamanan Jakarta jika konser Gaga jadi digelar.
"Ada kecemasan di kalangan Islamis dan Muslim konservatif di Indonesia atas kostum dan tarian sensual Lady Gaga yang menurut mereka 'haram', istilah bahasa Arab yang maksudnya 'terlarang menurut hukum Islam'," tulis CNN.
CNN juga menuliskan bahwa ini bukan kali pertama konser Gaga di mancanegara ditolak. Sebelumnya, sebuah kelompok Kristen di Korea Selatan menolak pagelaran tersebut. Pemerintah Korsel tidak sampai tidak memberikan izin, hanya membatasi usia penonton konser. Alhasil, konser tersebut hanya dihadiri mereka yang berusia 18 tahun ke atas.
"Beberapa orang di kebudayaan tertentu memang bisa menerimanya, tapi efeknya bagi agama sangat besar. Bahkan orang dewasa sekalipun tidak boleh melihat penampilannya, yang berbau homoseksual dan porno," kata pendeta Yoon Jung-hoon yang menggawangi penolakan terhadap konser Gaga.
British Broadcasting Corporation atau BBC mengangkat soal protes pemuda Indonesia di media sosial Twitter. Dalam artikel berjudul "Lady Gaga Indonesia Concert Denied Permit by Police", BBC mengatakan bahwa para Little Monster bersatu di hashtag #IndonesiaSavesGaga, berharap dapat mengubah keputusan polisi.
"#23 (@thesalshadilla), men-tweet: 'Lady Gaga adalah musisi yang unik. Dia adalah salah satu inspirator saya'. Pemilik akun lainnya dari Indonesia, Jonathan Mathias P, menulis: 'Nonton The Born This Way Ball selama dua jam tidak akan menyakiti rakyat Indonesia. GAGA BUKAN TERORIS!!'."
Panen Kritik
Protes atas konser Lady Gaga disampaikan oleh Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia, serta Forum Umat Islam (FUI) kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui surat. Surat permohonan penolakan itu telah ditanggapi Sekretariat Negara yang dilanjutkan kepada Polda Metro Jaya.
Isi suratnya meminta polisi mempertimbangkan pelaksanaan konser penyanyi wanita yang memiliki nama asli Joanne Stefani Germanotta tersebut. Intinya, polisi diminta agar mengeluarkan kebijakan agar suasana Ibukota tetap kondusif.
Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, juga mengatakan hal yang sama. Gamawan menilai Polri pasti telah memiliki pertimbangan khusus dan dipikirkan dengan matang, dengan tidak memberikan izin konser penyanyi yang gemar berdandan nyentrik itu. "Pastilah Pak Kapolri punya pertimbangan untuk masyarakat Indonesia," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu, 16 Mei 2012.
lalu bagaimana dengan trio Macan,lihataja nanti
sumber Viva news.com
"Ada kecemasan di kalangan Islamis dan Muslim konservatif di Indonesia atas kostum dan tarian sensual Lady Gaga yang menurut mereka 'haram', istilah bahasa Arab yang maksudnya 'terlarang menurut hukum Islam'," tulis CNN.
CNN juga menuliskan bahwa ini bukan kali pertama konser Gaga di mancanegara ditolak. Sebelumnya, sebuah kelompok Kristen di Korea Selatan menolak pagelaran tersebut. Pemerintah Korsel tidak sampai tidak memberikan izin, hanya membatasi usia penonton konser. Alhasil, konser tersebut hanya dihadiri mereka yang berusia 18 tahun ke atas.
"Beberapa orang di kebudayaan tertentu memang bisa menerimanya, tapi efeknya bagi agama sangat besar. Bahkan orang dewasa sekalipun tidak boleh melihat penampilannya, yang berbau homoseksual dan porno," kata pendeta Yoon Jung-hoon yang menggawangi penolakan terhadap konser Gaga.
British Broadcasting Corporation atau BBC mengangkat soal protes pemuda Indonesia di media sosial Twitter. Dalam artikel berjudul "Lady Gaga Indonesia Concert Denied Permit by Police", BBC mengatakan bahwa para Little Monster bersatu di hashtag #IndonesiaSavesGaga, berharap dapat mengubah keputusan polisi.
"#23 (@thesalshadilla), men-tweet: 'Lady Gaga adalah musisi yang unik. Dia adalah salah satu inspirator saya'. Pemilik akun lainnya dari Indonesia, Jonathan Mathias P, menulis: 'Nonton The Born This Way Ball selama dua jam tidak akan menyakiti rakyat Indonesia. GAGA BUKAN TERORIS!!'."
Panen Kritik
Protes atas konser Lady Gaga disampaikan oleh Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia, serta Forum Umat Islam (FUI) kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui surat. Surat permohonan penolakan itu telah ditanggapi Sekretariat Negara yang dilanjutkan kepada Polda Metro Jaya.
Isi suratnya meminta polisi mempertimbangkan pelaksanaan konser penyanyi wanita yang memiliki nama asli Joanne Stefani Germanotta tersebut. Intinya, polisi diminta agar mengeluarkan kebijakan agar suasana Ibukota tetap kondusif.
Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, juga mengatakan hal yang sama. Gamawan menilai Polri pasti telah memiliki pertimbangan khusus dan dipikirkan dengan matang, dengan tidak memberikan izin konser penyanyi yang gemar berdandan nyentrik itu. "Pastilah Pak Kapolri punya pertimbangan untuk masyarakat Indonesia," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu, 16 Mei 2012.
lalu bagaimana dengan trio Macan,lihataja nanti
sumber Viva news.com
Tag :
SENI